Teori evolusi dibangun atas dasar anggapan yang menyatakan bahwa materi tak-hidup berubah menjadi materi hidup secara kebetulan. (Tak ada bukti ilmiah sedikit pun bahwa hal ini dapat terjadi.) Kloning, sebaliknya, adalah menghasilkan salinan makhluk hidup dengan menggunakan bahan genetis dari sel makhluk itu sendiri. meluruskan ke salah pengertian mengenai teori evolusi. Bahwa sebenarnya tidak ada pertentangan antara teori Evolusi dengan agama. Yang terjadi pada masa lampau adalah ke salah pengertian karena ilmu pengetahuan itu sendiri belum berkembang. Teori evolusi terus mengalami perkembangan menurut bermacam-macam waktu dan konsep-konsepnya.
1. Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. 2. Anaximander (500 SM)

Dengan demikian, Darwin pun menyampaikan gagasannya mengenai evolusi makhluk hidup yang terjadi karena proses adaptasi terhadap lingkungannya atau melewati proses seleksi alam di mana individu yang sesuai akan dapat bertahan sedangkan yang tidak kuat akan mati.

WxzA0kS.
  • t44ds6u8ef.pages.dev/223
  • t44ds6u8ef.pages.dev/228
  • t44ds6u8ef.pages.dev/268
  • t44ds6u8ef.pages.dev/232
  • t44ds6u8ef.pages.dev/383
  • t44ds6u8ef.pages.dev/42
  • t44ds6u8ef.pages.dev/441
  • t44ds6u8ef.pages.dev/162
  • pertanyaan logika tentang teori evolusi